
Dorong Swasembada Pangan, Barru Siapkan Strategi Tanam Padi di Musim Kemarau
Barru – Dalam rangka menyukseskan Program Optimasi Pemanfaatan Lahan (OPLA) tahun 2025, Penanggung Jawab Swasembada Pangan Kabupaten Barru, Andi Faisal Sudin, S.P., M.Si. yang merupakan tim teknis dari BRMP Sulawesi Selatan melakukan koordinasi dengan jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Barru. Pertemuan dilaksanakan pada Senin, 18 Juni 2025, di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).
Koordinasi ini bertujuan menyelaraskan rencana aksi pelaksanaan OPLA agar dapat direalisasikan secara optimal sesuai target musim tanam mendatang. Pembahasan mencakup progres data spasial lahan, finalisasi administrasi hingga kesiapan infrastruktur pendukung program. Total luas lahan yang masuk dalam cakupan OPLA di Barru tercatat sebesar 1.953 hektar, di mana 355 hektar sudah menyelesaikan proses Survei Investigasi Design (SID) dan siap memasuki tahap penandatanganan kontrak kerja.
Dalam kesempatan tersebut, juga dibahas strategi meningkatkan indeks pertanaman di musim kemarau. Petani di wilayah ini umumnya beralih ke komoditas palawija seperti jagung atau kedelai akibat keterbatasan air irigasi dan preferensi ekonomi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, direncanakan menggunakan varietas padi super genjah yang memiliki masa pertumbuhan pendek. Waktu tanam direncanakan pada bulan September–Desember agar panen selesai sebelum musim hujan tiba secara intensif.
Kecamatan Tanete Rilau dan Balusu ditetapkan sebagai lokasi prioritas pengembangan padi di musim kemarau karena kondisi lahan sawah yang relatif stabil dan akses air yang cukup baik. Meski demikian, kedua wilayah tersebut masih membutuhkan dukungan infrastruktur irigasi tambahan guna memastikan kelancaran distribusi air selama musim kemarau.
Selain tantangan teknis, kendala non-teknis seperti kebiasaan petani menggunakan lahan sawah pasca-musim hujan sebagai area penggembalaan ternak atau sumber pakan alternatif juga menjadi fokus pembahasan. Untuk itu, diperlukan pendampingan intensif dan penyuluhan kepada petani terkait manfaat ekonomi serta ketahanan pangan melalui peningkatan indeks pertanaman. Melalui koordinasi ini, diharapkan pelaksanaan Program OPLA di Kabupaten Barru dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan produksi padi nasional.
(AFS)